6/22/12

Data Definition Language(type domain, integrity constraint)




1. Integrity Constraints (Batasan Integritas)

Constraint (batasan) merupakan aturan yang diberikan pada suatu tabel agar data yang dimasukkan terjamin validitasnya. Batasan integritas akan menjaga basis data dari kerusakan yang terjadi secara tidak sengaja dengan memastikan bahwa perubahan yang diperbolehkan tidak mengakibatkan terjadinya inkonsistensi data.

Constraint dapat diklasifikasikan sesuai dengan elemen dari basis data yang bersangkutan menjadi sebagai berikut.
  • Constraint tersebut intra-relasional apabila batasan (constraint) terpenuhi dalam satu tabel. Constraint ini sendiri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: tuple constraint dan domain constraint. Tuple constraint merupakan constraint yang bisa dievaluasi secara independen pada setiap tuple-nya. Domain constraint atau sering disebut sebagai value constraint merupakan suatu constraint dengan referensi kepada nilai (value) tertentu. Implementasi dari penggunaan domain constraint pada SQL adalah penggunaan klausa check .
 
  • Suatu constraint dikatakan inter-relasional apabila melibatkan lebih dari satu relasi. Bentuk dari constraint ini adalah referential integrity.

2. Domain Constraint


Domain constraint merupakan bentuk integrity constraint yang paling sederhana. Setiap ada pemasukan data baru, maka akan langsung diperiksa oleh sistem. Domain constraint diterapkan pada atribut basis data sehingga sangat dimungkinkan beberapa atribut memiliki domain yang sama.



Tipe-tipe Domain dalam SQL
SQL-92 standar mendukung bermacam-macam tipe domain yang built-in sebagai berikut :
- char(n) : tipe karakter dengan panjang yang tetap (n) (fixed-length character)
- varchar(n) : tipe karakter dengan panjang bervariasi. Maksimum panjang n.
- int : integer
- smallint : small integer
- numeric (p,d) : p menunjukkan jumlah digit bilangan dan d menunjukkan jumlah digit dibelakang titik desimal.
- real, double precision : floating-point dan double-precision floating point
- float (n) : floating-point number
- date : tipe kalender
- time : tipe hari dalam jam,menit dan detik

SQL-92 menggunakan klausa create domain untuk mendefinisikan domain.
Contoh :
create domain nama_perusahaan char(20)

Untuk menciptakan domain baru dapat digunakan perintah create domain. Sebagai contoh adalah pada perintah:

create domain Dollar numeric (12,2)

create domain Pound numeric (12,2)

Perintah ini akan mendefinisikan domain Dollar dan Pound dengan yang merupakan angka desimal sebanyak 12 digit dengan 2 digit berada di belakang koma. Pada bahasa SQL juga terdapat klausa check yang bisa digunakan untuk memeriksa suatu kondisi nilai tertentu yang diinginkan. Berikut adalah contoh penggunaan klausa check pada perintah create domain.

Create domain HourlyWage numeric(5,2) constraint wage-value-test check (value>=4.00)

Perintah tersebut akan mengecek nilai dari domain HourlyWage harus ≥ 4.00

Referential Integrity (Integritas Referensial)

Integritas referensial adalah seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik tabel-tabel yang berada dalam suatu basis data relasional untuk menjaga konsistensi data. Tujuan integritas referensial sendiri adalah untuk menjamin dan memastikan agar entitas dalam suatu tabel yang menunjuk ke suatu pengenal unik pada suatu baris di tabel lain benar-benar menunjuk pada nilai yang memang ada. Sehingga kejadian seperti pada ilustrasi Gambar 2.7 tidak akan terjadi.

Berdasarkan operasi yang dilakukan, integritas referensial dapat dibedakan sebagai berikut:

penambahan (insert)

penghapusan (delete)

peremajaan (update)

Integritas referensial membuat ketiga operasi di atas dapat dilaksanakan pada tabel yang memiliki relasi. Sehingga proses penghapusan ataupun peremajaan suatu kolom juga akan terjadi pada kolom tabel lain yang mempunyai referensi dengannya.

Dalam bahasa Data Definition Language SQL, kunci primer, kunci kandidat, dan kunci tamu, dapat dispesifikasikan sebagai bagian dari pernyataan SQL create table. Kunci kandidat merupakan kunci yang secara unik dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel. Berikut adalah salah satu contoh DDL dari pembuatan tabel perusahaan_utama.

create table perusahaan_utama

(kode_perusahaan char(6) not null,

nama varcar(25),

alamat char(9),

primary key (kode_perusahaan),

foreign key (kod) references nama on delete cascade)

Assertion

Penggunaan constraint berupa kunci primer dan kunci tamu pada deklarasi awal tabel merupakan salah satu cara untuk memelihara integritas data. Domain constraint dan Referential integrity constraint merupakan salah satu bentuk dari assertion. Pada beberapa basis data penggunaan kunci primer dan kunci tamu sudah cukup untuk menjaga integritas data. Tetapi pada beberapa kasus basis data diperlukan suatu constraint ataupun aturan yang lebih baik.

Metode lain yang sering digunakan dalam pemeliharaan integritas adalah assertion dan trigger. Assertion digunakan untuk mengekspresikan suatu kondisi basis data sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti halnya prosedur, assertion diberikan nama tertentu sehingga bisa dibatalkan apabila ada kondisi tertentu yang menuntut perubahan struktur basis data. Syntax dari definisi assertion adalah sebagai berikut.

create assertion AssertionName check (predicate)

Ketika assertion dibuat, maka sistem akan melakukan pengecekan validitas dari assertion yang dibuat. Jika assertion yang dibuat valid maka perubahan terhadap basis data hanya akan berlaku ketika tidak menyalahi assertion yang telah dibuat. Pengecekan validitas tersebut akan memakan biaya yang besar terutama apabila assertion yang dibuat cukup rumit, sehingga penggunaan dan pembuatan assertion harus dilakukan dengan hati-hati. Karena itu tidak banyak developer sistem dan DBMS yang menyediakan fasilitas ini.

Trigger

Trigger merupakan pernyataan yang dieksekusi secara otomatis oleh sistem basis data sebagai akibat dari perubahan basis data. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk merancang mekanisme trigger, yaitu:

Menspesifikasikan kapan trigger harus dieksekusi.

Menspesifikasikan perintah yang akan dilaksanakan ketika trigger dijalankan.

Sistem basis data yang berbasis SQL pada umumnya menggunakan trigger, walaupun sebelum versi SQL:1999 belum dimasukkan ke dalam standar SQL. Hanya saja setiap sistem basis data menerapkan trigger melalui syntax yang berbeda-beda. Syntax SQL:1999 mirip dengan syntax trigger pada IBM DB2 dan Oracle.

Trigger sebenarnya tidak lain adalah suatu pemrograman PL/SQL yang mirip dengan procedure. Perbedaan mendasar dengan procedure adalah aktivasinya, dimana procedure dapat dipanggil secara langsung sementara trigger dipanggil melalui pemicu yang berupa bahasa DML (Data Manipulation Language). Bahasa DML yang digunakan sebagai pemicu adalah insert, update dan delet

Perbedaan windows 7 32 bit dan 64 bit




Windows 7 adalah salah satu sistem operasi yang saat ini sedang naik daun, banyak sekali user yang menggunakannya pada PC atau laptop. Namun tahukah Anda Windows 7 sendiri memiliki 2 versi, yaitu Windows 7 32-bit dan Windows 7 64-bit.

Apa Perbedaan Windows 7 x86 (32bit) – x64 (64bit)
Tips Komputer kali ini akan membahas secara detail mengenai Windows 7 x86 (32bit) – x64 (64bit), sehingga kita semua dapat menimbang-nimbang ketika membeli PC atau laptop baru, apakah akan menggunakan Windows 7 x86 (32bit) atau x64 (64bit).

  • Apakah lebih baik menggunakan Windows 7 64-bit atau Windows 7 32-bit?
    Windows 7 64-bit akan lebih tepat guna apabila digunakan oleh user yang sering bekerja dengan ukuran file yang besar dan membutuhkan memori (RAM) yang besar pula, misalnya desain grafis, gamers. Kenapa? Karena Windows 7 64-bit akan memberikan performa yang lebih baik dan maksimal dibandingkan Windows 7 32-bit. Windows 7 64-bit mendukung upgrade memory sampai 193 GB, sedangkan Windows 7 32-bit hanya sampai 3GB. Dari segi keamanan sendiri, Windows 7 64-bit lebih aman digunakan karena driver Windows 7 64-bit harus memiliki sertifikasi oleh vendor si pembuat hardware, sehingga sangat sulit untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
  • PC atau komputer seperti apa yang bisa menggunakan Windows 7 64-bit?
    Pada umumnya komputer yang ada di pasaran saat ini dapat menggunakan Windows 7 64-bit, tapi ada juga yang belum bisa yaitu komputer yang menggunakan processor low end seperti Intel Atom atau Intel Dual Core ke bawah. Processor yang kelasnya Intel Dual Core ke atas sudah pasti dapat menjalankan Windows 7 64-bit, namun untuk memastikannya bisa gunakan Program Identifikasi Processor dari Intel untuk mengetahui apakah processor Anda bisa menjalankan Windows versi 64-bit.
  • Hardware lainnya seperti LAN Card, Sound Card, VGA Card apakah juga support?
    Kalau urusan Hardware, bisa dilihat tahun pembuatannya. Hardware yang dibuat setelah adanya Windows Vista maka bisa support Windows 7 64-bit. Sebaliknya bila hardware dibuat sebelum lahirnya Windows Vista maka sebaiknya lihat di website vendor pembuat hardware untuk mengetahui apakah ada driver yang mendukung Windows 7 64-bit.
  • Apakah Driver Windows 7 32-bit bisa digunakan pada Windows 7 64-bit?
    Apabila ada pertanyaan seperti ini, maka jawabannya sudah pasti tidak bisa. Windows 7 32-bit mempunyai struktur yang berbeda dengan Windows 7 64-bit.
  • Apa solusinya apabila Windows 7 64-bit telah terinstal pada PC atau laptop, sedangkan hardware diperuntukkan Windows 7 32-bit?
    Windows 7 memiliki sebuah fitur yang namanya Windows XP Mode (Virtual Machine), dengan mode ini maka Anda bisa menggunakan driver Windows 7 32-bit walaupun komputer Anda telah terinstal Windows 7 64-bit.
  • Apakah program Windows 32-bit bisa dijalankan pada Windows 7 64-bit?
    Teknologi WOW (Win 32 on Win 64) adalah solusinya. Jadi Anda bisa menjalankan program Windows 7 32-bit pada Windows 7 64-bit.
  •  
source : http://kuncen.cmi.web.id/it-basic/141-perbedaan-windows-7-32-bit-dan-64-bit-


shodik-qlaw. Powered by Blogger and Supported by qlaw community - bebas asalkan sopan